PT SEMEN CIBINONG TBK

Posted in: Kasus Mandiri (My Case) by DannieL on June 14, 2009

<!– /* Font Definitions */ @font-face {font-family:SimSun; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-alt:宋体; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} @font-face {font-family:PalatinoLinotype-Bold; panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:auto; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} @font-face {font-family:"\@SimSun"; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:SimSun;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} –>

PT SEMEN CIBINONG TBK

PT. Semen Cibinong Tbk adalah salah satu pabrik semen yang terbesar di Indonesia , didirikan

pada tahun 1975 dengan total kapasitas terpasang 7 juta ton semen per tahun yang diproduksi

pada 4 kiln di dua lokasi: 2 line produksi berada di Desa Narogong, Bogor, Indonesia, dan 2 line

produksi di Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Perusahaan saat ini mempekerjakan 3.216 personil

dan mempunyai suatu sistem distribusi yang luas, baik domestik maupun internasional. PT

Semen Cibinong Tbk adalah suatu perusahaan publik yang memproduksi lima jenis semen: Tipe

I – Semen Portland Biasa /Ordinary Portland Cement ( OPC), Tipe II – Moderate Heat of

Hydration Cement , Tipe III – High Early Strength Cement , Tipe V – Sulphate Resistant Cement ,

Class G – Oil Well Cement . Untuk kedua pasar, domestik dan ekspor, dan pendapatan per tahun

adalah Rp. 153.742,00 milyar (sekitar US$ 18 juta) pada tahun 2002.. Program GERIAP sejalan

dengan target perusahaan dalam mencapai biaya produksi rendah dan operasi dengan energi yang

efisien. Karena pabrik ini sangat besar, proyek GERIAP hanya difokuskankan pada line produksi

NR#4 di Narogong Bogor .

DISKRIPSI PROSES PERUSAHAAN

Semen dibuat melalui 3 (tiga) tahapan dasar: pyro-processing , persiapan bahan baku dan

penghalusan produk klinker (lihat Gambar 1). Semen yang paling umum adalah, Semen Portland

memerlukan empat komponen bahan kimia utama untuk mencapai komposisi kimia yang sesuai,

yaitu kapur (batu kapur), silika ( pasir), alumina (tanah liat) dan besi oksida (biji besi). Sedikit

gipsum biasanya ditambahkan pada saat penghalusan untuk memperlambat pengerasan.

Pabrik Semen melakukan penambangan untuk penyediaan batu kapur dan tanah liat sebagai

bahan baku utama. Semua bahan baku dihancurkan, digiling dan dihomogenkan untuk

dihaluskan sebelum dimasukkan ke dalam proses pembakaran. Pengeringan awal bahan baku

diperlukan dalam penggilingan bahan baku proses kering. Langkah yang paling rumit dalam

memproduksi Semen Portland adalah proses pembakaran, yang meliputi konversi kimia yang

telah dirancang dan persiapan campuran bahan baku secara fisik untuk menjadi klinker. Proses

ini terjadi pada rotary kiln melalui pengendalian pembakaran primer bahan bakar fosil padat

(batubara), cair (solar), atau bahan bakar alternatif. Batubara merupakan bahan bakar yang paling

umum dipergunakan karena pertimbangan biaya.

Langkah terakhir dalam proses produksi Semen Portland adalah penghalusan akhir klinker

bersama-sama dengan sejumlah kecil gipsum, kurang dari 4% untuk menghasilkan Semen

Portland Tipe I. Tipe semen lain yang dihasilkan dengan menambahkan aditif bahan pozolan atau

batu kapur dalam penggilingan semen. Penyimpanan semen, pengemasan, handling dan fasilitas

pengiriman merupakan hal yang penting dalam pabrik semen. Fasilitas ini terlihat tidak penting

dibandingkan bagian lain dari pabrik semen, tetapi merupakan bagian yang memerlukan

prosentase pembiayaan yang besar dalam total biaya pabrik.

PENERAPAN METODOLOGI

Konsep Metodologi Efisiensi Energi Perusahaan telah digunakan sebagai suatu dasar untuk

pengkajian pabrik untuk identifikasi dan penerapan opsi untuk mengurangi energi dan bahan lain

serta limbah. Beberapa pengalaman yang menarik adalah:

Pembentukan tim dan menginformasikannya kepada staf

Suatu tim telah dibentuk pada awal proyek, tetapi berkaitan adanya reorganisasi di pabrik, tim ini

hampir seluruhnya digantikan dengan anggota baru. Hal yang sama terjadi dengan fasilitator luar,

dan oleh karena itu hanya satu atau dua orang yang mengetahui tentang opsi yang telah

diidentifikasi dan diselidiki untuk kelayakannya. Hal itu benar-benar merupakan tantangan bagi

tim yang baru untuk menyelesaikan pelaksanaan opsi dan memantau hasil tanpa keterlibatan

dalam pengkajian dan hal ini menyebabkan tertundanya penyelesaian proyek.

Hal yang pelajari: akan lebih baik jika beberapa dari anggota tim dilibatkan sejak awal sampai

akhir tahapan metodologi untuk menghindari keterlambatan.

Walkthrough pada area fokus

Banyak pengamatan dilakukan pada perusahaan ini selama walkthrough area fokus dimana Tim

tidak dapat mendapatkan data sendiri. Konsumsi energi yang tinggi dan operasi tidak efisien

telah diamati di semua area fokus. Sebagai contoh, loading/un loading dari kompresor (menuntut

perhatian segera), kebocoran yang menyebabkan false air (di kiln , pre-heater , man hole , pipa,

flap gate dan atap), dan penggantian lapisan bata tahan api yang sering terjadi (4 kali setiap

tahun). Sistem kompresor tidak dilengkapi dengan flow meter, yang tidak memungkinkan untuk

mengukur kerugian udara tekan. Bagaimanapun, karena beberapa penyebab kebocoran bisa

dilihat dan terdengar, sehingga Tim merekomendasikan suatu survei kebocoran udara tekan

secara terperinci.

Hal yang dipelajari: Walkthrough pada area fokus adalah suatu cara yang efektif untuk

melakukan pengamatan pada kerugian energi dimana tidak ada data yang terbaca.

Identifikasi opsi

Sebagai tambahan terhadap opsi untuk meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi emisi gas

rumah kaca serta biaya langsung, Tim juga merekomendasikan pemasangan flow meter.

Pengukuran data dengan flow meter akan memudahkan Tim untuk mengidentifikasi kerugian dan

mendapatkan opsi tambahan untuk meningkatkan efisiensi energi di masa datang.

Hal yang dipelajari: Perlu diingat bahwa tidak adanya peralatan pemantauan dan pengukuran

dapat juga dijadikan suatu opsi untuk direkomendasikan ke manajemen.

Mempersiapkan proposal penerapan dan pemantauan untuk mendapatkan persetujuan manajemen puncak

Walaupun manajemen puncak menyetujui semua opsi yang direkomendasikan, beberapa opsi

tidak diterapkan pada tahun yang sama sebab ada beberapa proyek lain yang direncanakan untuk

meningkatkan kinerja perusahaan dan hasil produksi secara keseluruhan yang harus

diprioritaskan.

Hal yang dipelajari: Diterapkannya dan waktu penerapan opsi tergantung pada proyek lain dari

perusahaan yang telah direncanakan, oleh karena itu Tim harus memberikan jalan keluar tentang

ketika menulis proposal ke manajemen puncak.

Penerapan opsi dan pemantauan hasil

Salah satu opsi utama yang diidentifikasi adalah melakukan survei kebocoran udara tekan dan

perbaikan kebocoran. Tidak ada peralatan deteksi kebocoran yang tersedia di pabrik dan

pengetahuan yang terbatas tentang cara mendeteksi dan mengukur kebocoran dengan cara lain.

Fasilitator luar menggunakan anemometer yang disediakan oleh proyek GERIAP untuk

mengukur kebocoran dan konsultan eksternal melatih karyawan perusahaan bagaimana cara

mengidentifikasi kebocoran dengan menggunakan "metoda busa sabun" dan mengukur

kebocoran menggunakan table standar.

Hal yang dipelajari: perhatian juga perlu diberikan tentang bagaimana opsi harus diterapkan.

Perbaikan yang berkelanjutan

Pengkajian difokuskan pada satu line produksi saja. Beberapa opsi dapat diterapkan pada line

produksi yang lain, karena sangat serupa dan tidak memerlukan banyak waktu sebab kesuksesan

telah terbukti untuk line produksi yang pertama.

Hal yang dipelajari: Peningkatan yang besar dan cepat dapat dicapai oleh pabrik besar dengan

pengulangan penerapan opsi dalam satu line produksi pada line produksi yang lain.

Perbaikan berkelanjutan

Perusahaan menetapkan target untuk meningkatkan keuntungan dengan meningkatkan berbagai

aspek proses produksi yang mencakup efisiensi energi. Semua staf telah diberikan "buku

petunjuk" yang menjelaskan target dan kerangka program untuk mencapainya.

Hal yang dipelajari: Peningkatan Efisiensi Energi dapat juga digabungkan dengan program lain

yang bertujuan untuk meningkatkan keseluruhan hasil produksi dan keuntungan, yang akan

meningkatkan peluang dilanjutkannya konservasi energi.

Tags:

No Comments »

No comments yet.

RSS feed for comments on this post. TrackBack URL

Leave a comment