SAI SON CEMENT

Posted in: Kasus Mandiri (My Case) by DannieL on June 14, 2009

<!– /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"MS Mincho"; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-alt:"MS 明朝"; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-1610612033 1757936891 16 0 131231 0;} @font-face {font-family:SimSun; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-alt:宋体; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} @font-face {font-family:PalatinoLinotype-Bold; panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:auto; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} @font-face {font-family:PalatinoLinotype-BoldItalic; panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:auto; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} @font-face {font-family:PalatinoLinotype-Roman; panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:auto; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} @font-face {font-family:PalatinoLinotype-Italic; panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:auto; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} @font-face {font-family:"\@MS Mincho"; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-1610612033 1757936891 16 0 131231 0;} @font-face {font-family:"\@SimSun"; panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1; mso-font-charset:134; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 135135232 16 0 262145 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:SimSun;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} –>

SAI SON CEMENT

SAI SON CEMENT , merupakan perusahaan gabungan yang didirikan pada tahun 1958 dan berlokasi di provinsi Ha Tay, sebelah barat Hanoi . Sehubungan dengan adanya persaingan yang kuat dan tekanan pasar di pasar lokal, maka perusahaan mengganti beberapa peralatan utamanya pada tahun 1998. Perusahaan telah disertifikasi dengan ISO 9001 2000 dan ISO 14000. Hingga kini perusahaan mempekerjakan 515 staf dan memiliki perputaran uang tahunan sekitar US $ 5,4 juta. Total produksi tahunan dari dua kiln vertikal sebesar 165.000 ton semen. Perusahaan telah memutuskan untuk berpartisipasi dalam proyek sebab mereka yakin bahwa metodologi UNEP yang diketahui selama Seminar Nasional Kepedulian akan menguntungkan perusahaan dan menambah inisisatif internal perusahaan dalam penurunan biaya, yang sangat penting bagi kelangsungan persaingan pada lingkungan pasar. Audit terhadap area fokus dipilih didasarkan pada peralatan dengan konsumsi batubara dan listrik yang tinggi.

DESKRIPSI PROSES

Bahan Baku : Bahan baku utama untuk pembuatan klinker adalah batu kapur. Bahan yang digali dikirim ke penghancur/ crusher . Biasanya penghancuran batu kapur diawali pada jaw crusher , kemudian ke roller mill dan gyratory crusher . Bahan baku lain seperti tanah, lempung dan pasir dikirimkan ke rotary drier. Bahan bahan dicampur dan ditampung dengan perbandingan tertentu sehingga hasil pencampurannya memiliki komposisi kimia dan kehalusan yang dikehendaki.

Persiapan umpan Kiln: Bahan baku selanjutnya diproses lebih lanjut dan digiling. Bahan bahan digiling menjadi tepung yang mudah mengalir dalam ball mill . Pada alat ini, bola bola baja dalam tabung berputar akan menurunkan ukuran bahan baku menjadi ukuran ukuran kecil. Selanjutnya bahan baku perlu ditambah air untuk membentuk butiran pelet.

Kiln : Kiln yang digunakan perusahaan adalah jenis kiln vertikal. Butiran pelet diumpankan pada bagian atas kiln .

Finish grinding: Setelah pendinginan, klinker disimpan dalam silo. Untuk memproduksi semen, gumpalan klinker semen digiling bersama sama dengan bahan tambahan (gipsum) untuk mengontrol sifat sifat semen yang dilakukan dalam ball mill . Bahan yang masih kasar dipisahkan dalam classifier kemudian dikembalikan lagi ke proses penggilingan. Semen yang sudah jadi disimpan dalam silo, dilakukan pengujian, dan diisikan ke kantong.

PENERAPAN METODOLOGI

Rancangan Metodologi Efisiensi Energi digunakan sebagai dasar pengkajian pabrik dalam mengidentifikasi dan menerapkan opsi opsi untuk mengurangi energi, bahan bahan lain dan limbahnya. Beberapa pengalaman menarik adalah:

Penyiapan proposal pengkajian untuk mendapat persetujuan manajemen puncak.

Perusahaan memiliki pengalaman yang sangat memuaskan dengan proses sertifikasi ISO 9001 dan ISO 14001. Sistim manajemen ISO 14001 memberi dasar bagi proposal untuk menganalisis secara sistimatis kondisi energi perusahaan, menguak potensi yang tersembunyi untuk meningkatkan efisiensi energi, dan memilih berbagai kemungkinan opsi opsi untuk analisis kelayakannya.

Hal yang dipelajari: Sistim manajemen ISO 14001 dapat menjadi kerangka untuk perencanaan dan pengkajian energi.

Evaluasi teknis, ekonomi, dan lingkungan pada opsi opsi

Sebelum kehadiran proyek GERIAP perusahaan mempertimbangkan untuk memasang variable speed drive (VSD) untuk mengontrol kecepatan motor blower FD akan tetapi tidak yakin jika hal ini akan berpengaruh pada operasi kiln vertikal. Seorang ahli internasional memberikan bimbingan dalam analisis kelayakan teknis sehingga mampu mendorong manajemen puncak untuk membuat keputusan terhadap opsi ini.

Hal yang dipelajari: Pengetahuan dan pengalaman konsultan luar dapat berguna dalam pengkajian analisis kelayakan beberapa opsi teknis yang memerlukan keahlian spesifik pada industri dan peralatan.

Penyiapan rencana penerapan dan pemantauan untuk mendapat persetujuan managemen.

Walaupun perusahaan telah memiliki pengalaman dengan Produksi Bersih namun pengalaman mengenai pengkajian energi masih sedikit sehingga tidak begitu yakin dengan potensi opsi opsi efisiensi energi, terutama yang berhubungan dengan konsumsi listrik. Fasilitator luar berusaha keras dalam memberikan gambaran dan ilustrasi konsumsi energi dengan berbagai proses dan peralatan produksi, dibantu dengan perhitungan investasi secara rinci dan penghematan bagi opsi opsi yang diusulkan. Tim pabrik akhirnya mengerti latar belakang teknis opsi opsi dan penggunaan energi, sehingga mereka merasa percaya diri untuk merekomendasikan opsi opsi ke manajemen puncak. Manajemen puncak merasa puas dengan laporan tersebut dan menyetujui penerapan opsi tanpa ragu ragu. Hal yang dipelajari: Penting bagi fasilitator luar untuk meyakinkan Tim pabrik mengerti dengan cermat latar belakang penggunaan energi dan opsi opsi, sebab hanya jika mereka merasa memiliki opsi opsi tersebut dan percaya diri maka dapat merkomendasikan opsi opsi tersebut ke manajemen puncak serta menerap kannya.

Pertemuan evaluasi dengan pihak manajemen

Manajemen puncak mengindikasikan bahwa pengkajian energi telah membuat perusahaan sadar akan efisiensi energi yang dapat dengan cepat menghemat keuangan. Walaupun demikian, manajemen tidak yakin apakah akan terus melanjutkan efisiensi energinya, sebab mereka tidak mengetahui potensi peningkatan yang akan diperoleh. Gambaran perbandingan konsumsi energi spesifik

perusahaan dengan perusahaan sejenis atau yang membandingkan unjuk kerja peralatan mereka dengan standar yang akan dapat meyakinkan pihak manajemen.

Hal yang dipelajari: Menunjukkan potensi peningkatan efisiensi energi dimasa mendatang berdasarkan gambaran standar akan membantu untuk meyakinkan manajemen puncak untuk lebih percaya pada pengkajian energi.

Perbaikan berkelanjutan

Perusahaan memiliki sistim manajemen lingkungan ISO 14001 yang bersertifikasi sehingga harus menjalankan efisiensi energi keberlanjutan. Perusahaan telah mengalokasikan tanggung jawab energi, namun penting untuk diingat bahwa hal tersebut harus dibarengi dengan budaya perusahaan terhadap semangat energi, dukungan manajemen puncak, meningkatnya komunikasi mengenai energi, penghargaan bagi staf yang memberi saran saran baik dan kecukupan sumber daya. Kalau tidak maka terdapat resiko dimana hanya perubahan semu yang dilakukan tanpa tindakan dan pengaruh yang nyata. Selama proyek, ditemukan bahwa staf telah berpartisipasi dengan baik, tetapi keterlibatan anggota staf yang relevan diperlukan dalam perencanaan dan penerapan efisiensi energi yang berkaitan dengan perubahan perilaku (misalnya manajemen energi, good housekeeping ).

Hal yang dipelajari: Perubahan resmi terhadap efisiensi energi harus digabungkan dengan perubahan perubahan budaya perusahaan dan keterlibatan staf dijajaran bawah agar mereka yakin dan benar benar mendukung peningkatan efisiensi energi. Dukungan manajemen puncak sangat penting dalam mencapai maksud tersebut.

Tags:

1 Comment »

  1. I’m sorry if there are many word in coding league…but the information about this company is above that league.. for the attention … thank you very much..

    Comment by DannieL — June 14, 2009 @ 11:30 pm

RSS feed for comments on this post. TrackBack URL

Leave a comment